Jumat, 30 Desember 2011

SEPULTURA ' Asian Relentless Tour 2012 '

Image Hosted by UploadHouse.com
Sepultura akan kembali 'menghajar' metalheads Indonesia dalam 20 tahun
terakhir dan tidak tanggung-tanggung, sebanyak 5 kota di Indonesia
yang akan merasakan dahsyatnya konser ini.
Mereka akan tampil di Medan pada 3 Feb, Makasar 4 Feb, Surabaya 11
Feb, dan terakhir Bali 12 Feb.
Kemudian mereka akan melanjutkan turnya ke Kuala Lumpur Malaysia dan
Kota Kinabalu. Demi memanjakan fansnya di Indonesia mereka memutuskan
membatalkan konsernya di Thailand dan Singapura dan lebih lama di
Tanah Air.
Mereka juga akan bermain dengan drummer baru mereka Eloy Casagrande
(GLORIA, Andre Matos) yang bermain pertama kali di Liechtenfels,
Jerman.
Tur kali ini juga sekaligus sebagai promo album mereka 'KAIROS' yang
telah rilis pada bulan Juli lalu.
So, metalheads ! Siapkan fisik dan mental kalian, dan jangan lupa pula
untuk menabung !

Rabu, 28 Desember 2011

BURGERKILL 'Under The Scars' Lyric taken from Venomous Album


Sometimes there’s no words
To explain what you’ve done
Acting like god and smell like an animal
You keep serving me with your trick
And hiding behind the highest brick
Can you feel us ? can you see us ?
Now I know you’re just afraid that I’m right
Now I feel you’re just afraid that I’m real

All the life phase in this world is a scenario
Too many promises disappear withot trace
Face… face the blur line. Face the lost line
Insane… I can’t stand on all this shit

See my fist… face to face !
Look at this scars
It’s enough to explain for what you’ve done
All my hatred will slay everyhting that pushed me away
Drop the system. Drop that power
Erase… all that bullshit away

You thrust the knife into my side. Why ?
We were born to bleed
We are here to dominate
We’re stronger than ever before

Now I know you’re just afraid that I’m right
Now I feel you’re just afraid that I’m real

You offer… to protect
See my scars… see my scars
You pretend… to protect
See this fuckin scars… see this fuckin scars

I’m coming
We’re never alone.. we are never forget 

Selasa, 27 Desember 2011

BURGERKILL 'Age of Versus' Lyric taken from Venomous album



tons of hatred for taking the crown
the more i see the less i want
this never ending conflict of perception

how many lives you need ?
nothing has changed... nothing has changed
how many victims you need ?
there's never enough... there's never enough
I wasn't rised to shut my mouth
in the age of VERSUS......

tons of hatred for taking the crown
the more I see the less I want
this never endin war....this never ending war
tons of madness I will never forget
the more I care the more I hate
this never ending conflict of perception

this pathetic I'm fucking sick of it

Senin, 26 Desember 2011

BURGERKILL 'into the tunnel' lyrycs taken from Venomous Album

Image Hosted by UploadHouse.com


when no one can be trusted
and all insanities are threatening

trapped in this world of gray
brutal friction that i saw every day
merciless like a venomous snake
atacking all who disagree
burned in the flame of hate
too much wasted blood, too much wasted tears
confrontation is a bloodshed

this is pathetic ! Now i am forced to see
you are pathetic !

High on fire
hit the enemies 'till it's done
brothers against brothers
they fighting like maniacs
war of principles, war of power
in this land of fears

Rabu, 14 Desember 2011

ILLUMINATOR, Komunitas Ilustrator Artwork Metal

TEMPO.CO, Bandung - Sejak
SMP, Syamsul Bahri, 33
tahun, telah menggilai musik
metal. Sampai sekarang,
penggemar band Jasad,
Forgotten, dan Burger Kill itu
masih suka datang ke konser
musik "bawah tanah" di
Bandung. Karyawan di
sebuah perusahaan konsultan
itu pun tertarik ke elemen
yang menempel lekat di band
metal, yaitu artwork. »Saya
masih belajar gambar
anatomi tubuh yang bagus,"
kata dia.
Di atas kertas gambar A3, ia
membuat sketsa sosok
zombie atau mayat hidup
bertubuh kurus. Aksi
makhluk itu seseram
wajahnya. Tangan kanannya
kokoh menggenggam gergaji
listrik, sedangkan tangan
kirinya menenteng kepala
orang. Gambar-gambar
serupa juga muncul dari
sketsa 20-an peserta
workshop desain dan
produksi merchandise band
metal. Mereka menggarap
tema berjudul Teologi atau
Ketuhanan.
Pelatihan pada Sabtu, 10
Desember 2011, itu diberikan
komunitas The Illuminator di
pendopo Common Room,
Jalan Kyai Gede Utama,
bersama dua dinas
Pemerintah Kota Bandung.
Materi yang diberikan mulai
dari riset artwork band
metal, sketsa, menggambar
dan mewarnai di komputer
dengan pen table, hingga
sablon gambar ke kaos.
Pelatihan itu menyambung
program Art School yang
pernah dirintis Illuminator
pada Juli 2011.
Pendirian sekolah tersebut
untuk menampung minat
para pengunjung pameran
karya-karya komunitas
Illuminator di Galeri Padi,
pertengahan 2010 lalu, yang
ingin bisa menggambar
artwork. Kelas menggambar
di daerah Cicukang, Ujung
Berung, itu sempat berjalan
tiga bulan dengan 20 orang
murid, dari kalangan pelajar
hingga pekerja. Namun
kemudian kelas berhenti di
tengah jalan karena belum
siap kurikulum dan
kontrakan rumah keburu
habis. »Padahal peminatnya
banyak, dari luar kota
Bandung juga tertarik ikut,"
kata Dinan, salah satu
pembentuk komunitas di
sarang musisi underground
Ujung Berung, Bandung, itu.
Illuminator berasal dari
gabungan kata ilustrator dan
terminator. Artinya,
penggambar yang ingin
menghancurkan batasan
dalam berkarya. Kelompok
seniman artwork itu dibentuk
oleh Didin Krisnaendy
Purwanda Supartawidjaya
alias Dinan, Ivan Nugraha
atau Ken Terror, serta
Gencuy yang bernama asli
Cucu Somantri pada 2009.
Karya para anggota
komunitas itu kini tak lagi
hanya dipesan untuk
pembuatan sampul album
band metal dan kaus bagi
para penggemarnya, tapi
juga dipakai untuk ilustrasi
buku, gambar pakaian, serta
tas.
Pemesan artwork tak cuma
dari Bandung dan kota-kota
yang punya band metal di
Indonesia. Dalam kurun lima
tahun terakhir, jangkauannya
sudah meluas ke kawasan
Asia Tenggara, hingga
Amerika dan Eropa. Di
antaranya untuk sampul
album Atribute to Metallica,
Disforia, Damagged, dan
Mortal Decay. »Transaksinya
bisa jual putus atau royalti,"
kata Dinan. Harganya
berkisar Rp 450 ribu hingga
jutaan rupiah. Hubungan
dengan band itu terbuka
lewat pemampangan karya di
blog pribadi atau jejaring
sosial Internet.
Pasar dan peminat karya
artwork terbuka lebar di
dunia maya. Lagi pula, kata
Dinan, sebuah band biasanya
jarang memakai artwork dari
seorang ilustrator terus-
menerus supaya ada
kesegaran dan kebaruan.
Beberapa kali, kata Dinan, ia
melimpahkan pesanan ke
ilustrator lain. Agar juga tak
kewalahan menerima
pesanan, Illuminator merasa
perlu menyiapkan
penggambar artwork baru
yang tidak langsung jadi,
melainkan lewat proses dari
dasar. »Syarat pertamanya,
dia harus menyukai musik
metal," ujarnya.
Gambar terbentuk dari deru
musik, tema lagu, atau
rangkaian lirik yang gelap,
beraroma kematian,
kemarahan atau teriakan
ketidakpuasan disertai
makian. Alhasil, gambar
artwork jadi tak lazim,
hingga berlawanan dengan
sosok sempurna. Sosok-sosok
fantasi dengan aneka wajah
dan tubuh rusak serta bengis
seperti zombie, malaikat
maut, atau penghuni neraka,
kerap menjadi tokoh,
misalnya pada peristiwa
pembantaian manusia.
Di kalangan pecandu musik
metal, gambar yang seram
dan sadis itu sudah terlihat
lumrah. Sejak dua hingga
tiga dekade silam, artwork
seperti itu misalnya telah
diusung band-band metal
dunia, seperti Manowar atau
Iron Maiden.
Bagi Addy Gembel, vokalis
band Forgotten, sadisme dan
ketelanjangan adalah
sesuatu yang puitis. Karena
ada sebuah metafora yang
coba dieksplorasi secara
detail melalui tubuh dan
aneka makhluk yang sengaja
diciptakan. Di sisi lain,
artwork juga bermakna
sebagai bentuk protes dan
kritik sosial. »Buat saya,
artwork juga untuk
mengingatkan hidup kita di
dunia dan di alam
selanjutnya," kata anggota
Illuminator, Yusep Sutrisna.
Di Bandung sendiri ada
fenomena menarik. Sejak
tragedi konser musik band
Beside di gedung Asia Africa
Culture Centre Jalan Braga
2008 lalu yang menewaskan
belasan penonton, banyak
band metal yang tiarap.
Mereka belum bubar, tapi
sulit berpentas karena
terganjal izin dari kepolisian,
hingga seret menggarap
album baru. Walau begitu,
kata Dinan, merchandise
kaus band-band metal lokal
bergambar artwork seharga
Rp 120-150 ribu sampai hari
ini selalu ludes diburu.
»Sekitar 10 distribution outlet
(distro) juga ikut memajang
karena barang selalu habis,"
kata vokalis band
Necromansy dan Sonic
Torment itu.
Kaus metal itu biasanya
hanya dibuat terbatas 100
potong. Keuntungan
penjualan dari penggemar itu
dipakai untuk menghidupi
band-band lokal berpentas di
dalam atau di luar negeri,
juga menggarap album baru.
Bentuk lain dukungan
komunitas bawah tanah
Bandung agar musik metal
tak mati, yaitu dengan cara
membanjiri konser yang
sudah terhitung jarang setiap
tahun. »Paling sedikit 40 ribu
penonton ada," katanya.
Komunitas Illuminator kini
tengah menggalang dana
untuk pendirian Saung Metal
di Cicukang, Ujung Berung.
Aksi jangka panjang, hingga
dua tahun, tersebut untuk
membeli tanah seluas 1,5
hektare. »Kami ingin
mendirikan tempat untuk
diskusi tentang musik metal,
belajar gambar artwork dan
kesenian tradisional, juga
galeri untuk komunitas
metal," ujarnya.
Dana yang dibutuhkan
sekitar Rp 2 miliar. Sejak tiga
pekan lalu tiap Ahad di Jalan
Dago, mereka membuka
kotak donasi yang boleh diisi
selembar uang Rp 2.000 dari
tiap penyumbang. Kotak itu
juga bakal diedarkan di
setiap konser musik metal. Ia
berharap komunitas metal di
Bandung yang tercatat
sebagai kelompok terbesar di
Asia Tenggara bisa
mewujudkan mimpi lama
para musisi underground itu.

Selasa, 13 Desember 2011

Mau Mendatang Artis dengan Gampang ? Bookingeazy Aja

TEMPO.CO, Jakarta -
Lazimnya, mendatangkan artis
dalam satu acara perlu jalan
berliku. Paling tidak, kita
harus melewati sejumlah
orang sebelum menembus
manajer dan artis langsung.
Seringkali terjadi kasus
penipuan oleh orang yang
mengaku agen, padahal sama
sekali tak berhubungan
dengan artis dan manajernya.
Tapi berkat media Internet,
setiap orang di seluruh
penjuru Indonesia bisa
mendatangkan artis papan
atas dengan cara sederhana.
Upaya menjembatani artis
papan atas dengan
masyarakat pengguna jasa
artis itulah yang mencetuskan
gagasan Yanuar M. Wibawa
dan Adrian Subono membuat
situs www.bookingeazy.com.
Adrian--putra promotor
pertunjukan musik terkemuka
di Indonesia, Adrie Subono--
memiliki pengalaman di
bidang industri dan
manajemen artis. Sedangkan
Yanuar menekuni bidang
event organizer dan
manajemen artis, seperti Gigi,
Samsons, Omelette dan lain-
lain.
Bookingeazy diluncurkan pada
1 November 2011. Yanuar
mengatakan gagasan itu
berawal dari keprihatinan
terhadap perkembangan
industri hiburan di Indonesia,
yakni kesenjangan informasi
antara Jakarta dan luar
Jakarta. Masyarakat, kata
Yanuar, harus bersusah payah
berkomunikasi dengan artis
atau manajemennya."Situs ini
bisa memangkas tahapan
pemesanan artis," ucap
Yanuar.
Yanuar mengklaim
bookingeazy merupakan agen
artis pertama di Indonesia
secara online. Bookingeazy,
tambah dia, bisa
dimanfaatkan semua orang di
seluruh pelosok Indonesia.
Caranya, tinggal mengunjungi
situs dan mengisi formulir
yang tersedia. Begitu data
masuk, tim bookingeazy akan
menghubungi pengguna
kurang dari 24 jam.
Adrie Subono mengatakan
bookingeazy merupakan
terobosan baru di dunia
entertainment di Indonesia.
"Mempertemukan secara
langsung user dengan pelaku
industri ini, mudah-mudahan
mampu mempercepat
perkembangan industri
hiburan Indonesia di masa
datang," ujar Adrie.

Sabtu, 10 Desember 2011

FAQ About Mark Morton

1. Will Lamb of God be
playing in my country
soon?

Just assume no and if you
can't deal with that, wait
for 2012. Because we all
knew the end of the world
had to have a soundtrack.
And they won't be playing
in Indonesia, rather
Randonesia.

2. Why don't you listen to
metal?

These guys don't sit
around in a dark room
blasting Nordic death
metal all day. They are
musicians and appreciate
MUSIC. So, they listen to
various genres and take
away influences that
might some day show up
in their own work. You
don't want to eat the
same food everyday, and
you sure as shit don't want
to listen to the same
music everyday. GET OVER
IT.

3. YO DUDE, HAVE YOU
HEARD OF THE BAND ____
_? THEY FUCKIN' ROCK
BRO!

No, and no one else has
either. So shut up.

Various Bullshit:

He loves him some
NASCAR, his dog and his
family and watches
Intervention. Pepsi over
Coke. He doesn't have any
tattoos, he says his wife
has enough for the both of
them. He doesn't want to
give you advice on what
gear to buy, because he's
got his own preferences,
just like you should have
your own. He doesn't want
to tell you what bra size
his wife is or when his kids
last bowel movement was,
stop asking creepy
questions. His favorite
beer is Miller Lite, prefers
tequila and he hasn't cut
all that Jesus-esque hair
off in many years. It's
probably impossible to
give out advice on how to
play a guitar in less than
160 characters so just
fucking practice like
everyone else has to.
Mark takes a big influence
from southern rock and
blues, as you can tell if
you actually listen to
anything he plays. He
really digs the band The
Black Crowes and Led
Zeppelin is his favorite
band of all time. He loves
all his songs the same but
seems to like Grace and
Walk With Me In Hell a bit
more than the rest. He
isn't going to state beef he
has with bands over
something as stupid and
trivial as Twitter. He
doesn't listen to LOG stuff
often after recording it
all. He got drunk with
Dimebag once and it
ruled. He believes in God,
and don't hold it against
him. He has a badass dog
that probably has more
pictures on Twitter than
he does. He built a
sandbox once, and
presumably, a mountain
lion shit in it while he was
blasting some demo's. He
does sing on some songs,
and you can hear it if you
listen close enough. Mark
loves to cook and will
gladly show off his meals,
even dropping a recipe
now and then. He stinks,
and he likes it.

Taken from http://stopaskingmorton.blogspot.com

Minggu, 04 Desember 2011

Led Zeppelin Masuk Tangga Lagu Lagi Setelah 25 Tahun

Berdasarkan laporan dari
Blabbermouth.net,
Billboard.biz, album klasik Led
Zeppelin tahun 1971 "Led
Zeppelin IV"(yang
menghabiskan 4 minggu di
tempat ke 2 di chart), terjual
lebih dari 3600 kopi di
Amerika Serikat minggu lalu
dan kembali mendapat posisi
di chart(no 166) untuk
pertama kali sejak 1987. The
Led Zeppelin yang dijual
dengan harga $5.99 di
AmazonMP3 dan $6.99 di
iTunes, mengalami kenaikan
penjualan 273% untuk
penjualan fisik dan 654% untuk
download.
Pada 8 November, album "Led
Zeppelin" berulang tahun dan
berumur 40 tahun. Album
tersebut juga disebut sebagai
"Led Zeppelin IV", mengikuti
standard penamaan album
sama seperti 3 album
pedahulunya dan bahkan
simbolnya menandakan 4
member dari Led Zeppelin :
vokalis Robert Plant, Plant,
guitarist Jimmy Page, bassist
John Paul Jones and late
drummer John Bonham. Tidak
hanya album tersebut tidak
memiliki judul, bahkan tidak
ada tulisan apapun di cover
depan dan belakang album
tersebut.
Melihat reaksi yang sangat
hebat terhadap album Led
Zeppelin acoustic-leaning "III",
"Led Zepplin IV" lebih nge-
beat dan duduk sebagai salah
satu dari album paling
berpengaruh di sejarah album
hard rock/heavy metal.
"Led Zeppelin IV" adalah
album ketiga dalam angka
penjualan all-time di Amerika
Serikat, dengan total
penjualan melebihi 23 juta
kopi.

add to any

Share