Jumat, 13 Mei 2011

METAL : Gaya-gayaan Atau Idealisme ?


Ane menulis kali ini karena tergelitik setelah jalan-jalan di dunia maya atau blogwalking kemaren. Yang ane dapet kebanyakan tentang metal (baca : musik underground) adalah ulasan bernada miring dan lebih banyak sorotan bernada negatif.

Nah,ane disini mau sedikit mengklarifikasi tanggapan-tanggapan tersebut kalo gak mau dibilang membela diri.

Pertama adalah soal penyebutan nama,orang masih kerap menyebut musik jenis ini sebagai 'underground'. Padahal sebutan macam ini tidak lagi dipakai oleh kalangan anak-anak metal karena sangat berbau subversif ala orba. Kala itu memang musik-musik keras biasa bergerak secara diam-diam atau di bawah tanah karena rezim orba sangat represif dengan musik-musik berbau perlawanan. Oleh karena itu setelah tumbangnya orba,musik jenis ini dapat mulai berkembang dan muncul di permukaan sejajar dg jenis musik mainstream lainnya dan genre-genre baru bermunculan seiring makin majunya teknologi dan informasi. Cukup dg menyebut nama 'metal' itu sudah mencakup segala jenis sub-genre dari musik ini.

Kedua.
Idealisme identik dengan indie label. Tentu tidak, kita bisa mengambil contoh PASBAND. Mereka berawal dari indie namun tidak kehilangan idealisme saat dipinang oleh sonymusic. Ane sendiri juga oke kalo masuk majorlabel tapi ROADRUNNERRECORDS atau NuclearBlast ! hehehe serius amat bacanya.. Lanjut !

Ketiga.
FPI bilang musik metal kepanjangan tangan dari zionis menurut lirik-liriknya. Aduh ini ngaco lagi. Kemaren ane udah posting soal FPI mendukung gerakan underground dg merangkul dedengkot-dedengkot metal supaya menyebarkan syiar agama melalui musiknya. Tanpa hal semacam itupun kita tahu Purgatory yang sering disebut sebagai metal islami pun sudah melakukannya. Lagipula lirik tidak selamanya mengandung arti harfiah,dg kata lain kita tidak bisa menginterpretasikan sebuah lagu berdasarkan penalaran yg sepenggal-penggal. Ambil contoh 'Forgotten' band blackmetal asal Bandung ini punya lagu berjudul 'tuhan telah mati' namun dalam prelude album sudah dijelaskan bahwa Tuhan disini adalah harta,tahta,dan wanita bukan Tuhan dalam arti yg sebenarnya.

Dalam segi lirik untuk band-band Indonesia ane pikir lebih ke arah gugatan politik,sosial, dan budaya seperti dukungan kepada salah satu klub sepakbola misalnya. Bukan ke arah penyembahan berhala apalagi memuja setan ! Negeri ini udah cukup klenik tanpa harus memanggil setan ke atas panggung bung !

Keempat.
Simbol,logo dan atribut. Di blog 'sebelah' ada yg pernah bikin ulasan kenapa anak-anak remaja suka dandan aneh-aneh ala Punk. Ditanya oleh penulis 'karena ikut-ikutan temen mas' jawab anak tersebut. Kemudian disimpulkan oleh penulis bahwa metal hanya tren semata tanpa adanya idealisme.

Mungkin beliau lupa,di negeri ini metal masih minoritas bung dan yg ditanya hanyalah abg yg belum paham tentang idealisme. Tren metal itu pada masa jayanya metalica dan sepultura, saat ini anak-anak abg lebih suka dandan ala 'skater' alay ! Nah,untuk atribut dan cara berpakaian gak selalu menandakan bahwa mereka anak metal. Jaman dulu Rhoma Irama atau A.Rafiq suka berdandan ala Led Zeppelin,KISS atau Elvis Presley tapi mereka penyanyi dangdut kan ? Sekarang pun penyanyi-penyanyi dangdut suka dandan ala rocker dg rantai menjuntai di pinggang mereka,yg cowok loh kalo yg cewek sih ane no comment dah . . Hahahaha..

Simbol pentagram dan pemujaan angka 666

Ente pasti aneh kan kalo liat metal pake simbol BMW atau angka 5758 (maju mapan) ? Nah, musikus metal itu juga sama dengan seniman yg lain. Butuh totalitas ! Seperti halnya pemain sinetron yg menghayati perannya sebagai antagonis,perlu atribut atau simbol sbg tanda. Just for fun !

Bukan cuma untuk gaya namun lebih kepada gugatan kepada kemapanan kapitalis yg menginginkan semua seragam. Kita juga ingat bagaimana orde baru men-cap orang-orang berambut gondrong,telinga bertindik dan tubuh penuh tato sebagai PENJAHAT. Itu karena mereka tidak paham sejarah budaya nusantara yg dulunya merupakan bangsa pesolek bahkan hingga kini masih dijumpai suku-suku dayak yg mentato seluruh tubuh mereka sebagai simbol di tatanan masyarakat mereka.

The conclusion is : jati diri bangsa tidak akan pupus hanya karena musik metal. Namun sebaliknya,musik metal membawa misi yg jauh lebih kompleks ketimbang pop 'menye-menye' yg merupakan produk murni kapitalisme yg semu.

Kelima.
Anti-kemapanan. Yang ini lebih kacau lagi. Siapa bilang ? Justru hanya orang-orang yg mapan yg terjun di dalamnya. Kenapa ? Atributnya mahal gan ! Sebuah cincin besi berkepala tengkorak abal-abal aja harganya bisa nyampe rp.25 ribu,kaos item paling murah buatan lokal 65 ribu perak. Kalo gak mapan mana kuat jadi anak metal. Belum lagi kebutuhan bermusik. 1 set gitar paling murah 1 juta bisa dibayangkan berapa uang keluar buat 1 set instrumen seluruh anggota band ! Jikapun harus latihan di studio 1 jam paling murah 14 ribu perak itu belum tambah double pedal dan efek synthesizer apalagi kalo muzti manggung dan butuh latihan berjam-jam..huft.

Hasilnya ? Puas !
Itu aja ? Iya !
Jangan harap terkenal mengusung aliran ini. Paling banyak cuma ngeluarin modal doang.

Itulah sekelumit susahnya jadi anak metal. Cuma jadi penggemar pun butuh modal untuk nonton konser. Gak pernah denger kan kasus segerombol anak metal merampok untuk biaya konser ? Itulah makanya ane bilang susah jadi anak metal kalo gak mapan.
Belum lagi stigma buruk dari masyarakat,coba simak para fans 'DOWNFORLIFE' menyebut dirinya 'pasukan babi neraka' ! Hehehe,siapa juga yg mau dg sukarela masuk neraka. Juga lagunya 'Lambofgod' : 'walk with me in hell' ! Sekali lagi,inilah totalitas ! Kegarangan hanya untuk pentas panggung dan hiburan setelah penat oleh rutinitas sehari-hari.

Udah ah,ane cukup kan aje ampe disini,ntar ente puyeng lagi kalo kepanjangan.

Let's rock the world peacefully without drugs infault !

10 komentar:

  1. Keren juga artikelnya,,, gue suka yang kaya' gini bro... moga-moga aja anak-anak metal yang NGAKUNYA,, anak metal di desa gue bisa sadar kalau metal itu seperti apa,,, gak cuman buat gaya-gayaan doank,,,

    BalasHapus
  2. metaal men.... haha...

    BalasHapus
  3. metal luas cakupannya layaknya pendahulunya rock jadi klo memberi stigma negatif di metal berarti ini orang baru kemaren liat metal dan belum tau sisi positif metal Alhamdullillah ane sendiri udah banyak terbantu di sisi positif metal mau yg berhubungang dng sosial, penulisan lagu, karakter musik dan segala luapan emosi tumpah di metal thanks bro \m/

    BalasHapus
  4. BLACK METAL di indonesia tidak idealis alias cuma ikut2an trend saja.Cuma nyatut gaya aja..menang tongkrongan alias gimmick.Nama grupnya juga serem-serem hhhiiiii..tapi LEBAY dan ALAY.Lirik2nya aneh untuk ukuran band black metal yg semestinya..jujur lebih tepat disebut WHITE METAL.Takut DOSA kali yeeeee...mending maenin dangdut aja brooooooooo.Joget bang

    BalasHapus
  5. Banyak Yang Gak Tau Apa² Tentang Musik Cadas Ini Dan Selalu Di Sudutkan Dengan Hal² Yang Negativ. Jika Memang Tidak Tau Apa² Tentang Metal Lebih Baik Diam Saja. Tetap Di Pendirian Luh Ajah Yah Luh Suka Musik Bergenre Slow Melo Ska Gpp Asal Jangan Saling Ejek Dan Saling Tikam !!

    Tank's Admin Atas Infonya \m/

    BalasHapus
  6. PAS BAND dulu di Label Aquarius Pustaka Musik kaleeee bukan Sonymusic ����

    BalasHapus

Sesama METALHEADS wajib saling berbagi pengetahuan, berikan komentar kalian sebagai tambahan ilmu. Hellyeaach !!!

add to any

Share