Belum lengkap rasanya blog ini kalau belum bicara soal scene musik metal di kota kita yg tercinta ini. Dan dalam hal ini cuma ada satu rujukan yg bisa diandalkan, ya tentu saja, KBS atau Korps bawah tanah Salatiga
yg sudah melahirkan puluhan band-band cadas yg cukup disegani. Kita sebut saja Death Vomit, Singgat, Asterix dan banyak lagi.
Tidak seperti kota-kota besar di Indonesia yg punya sejarah metal yg panjang dan venue-venue yg variatif, kota ini hanya punya satu legenda dan satu venue, yaitu : GPD atau gedung pertemuan daerah yg terletak persis di sebelah utara mal taman sari. Untuk scene lain dg skala lebih kecil kita bisa menyebut balairung UKSW, Gor Kridanggo, atau jaman dulu ada yg namanya Zona Music(cah asli Solotigo pasti mudheng).
BASIS MASSA
Kantong-kantong metalheads di kota inipun kita bisa menyebutnya satu persatu tanpa kesulitan karena biasanya tidak terlalu jauh dari studio musik. Saya sebut beberapa diantaranya yg merupakan pionir di kota ini yaitu : Erasmus Studio, Jb studio, Bagaskara studio, Pinus studio, 1316, dan Studio1. Yang saya sebut diatas beberapa sudah punah.
Masa-masa kejayaan metalhead di kota ini seperti sedang hibernasi menanti saat kebangkitannya kembali. Mereka ada, namun belum terlihat dan sepertinya jg hanya KBS yg mampu membangkitkannya lagi agar tidak terus tenggelam oleh gempuran boy/girlband yg membuat anak-anak Salatiga semakin cengeng.
Menjadi tuan rumah di kota sendiri, tunjukkan taring-taring kita masih mampu merobek telinga mereka dan kebuasan kita tetap liar diatas mimbar konser.
Hellyeaach !
Sumber referensi : seingat saya saja