Sabtu, 13 November 2010

Onrop ! Polisi Moral Dan Salaman Tifatul

VIVANews - Onrop! Musikal
siap dipentaskan untuk publik
mulai malam ini di Teater Besar
Taman Ismail Marzuki. Teater
musikal garapan Joko Anwar ini
akan digelar selama seminggu
berturut-turut, dari tanggal 13
hingga 21 Nopember 2010.
Onrop! sendiri bercerita tentang
sepasang kekasih, Bram dan Sari.
Bram adalah penulis yang taat
pada norma, sementara Sari
cenderung bebas dan ogah
terlalu tunduk pada peraturan.
Herannya, muda-mudi ini saling
menyayangi dan mencintai.
Mereka tinggal di sebuah negeri
yang dikuasai oleh Polisi Moral.
Dilarang ini, dilarang itu. Dimana
semua hal harus berjalan sesuai
norma. Wanita dianggap
berbahaya lantaran sering
menjadi pemancing nafsu lelaki.
Karena itulah aturan memakai
rok panjang diberlakukan.
Panjang batas rok yang
dibolehkan adalah 10 cm di atas
telapak kaki.
Siapapun yang bicara tentang
'onropgrafi' akan diasingkan ke
Pulau Onrop. Konon pulau itu
sangat mengerikan, tak ada
norma, dan tak ada kehidupan.
Suatu ketika, Bram yang taat
aturan itu harus dibuang ke
Pulau Onrop karena suatu
kesalahan. Laki-laki malang itu
merasa sedih karena harus
berpisah dengan pacarnya, Sari.
"Ini (Onrop! Musikal) bakal jadi
alternatif yang bisa dilirik orang,
seperti yang saya bilang, kalau di
bioskop banyak 'sampah'
mungkin ini bisa dijadikan
alternatif," kata Joko Anwar usai
pemutaran perdana Onrop!
Musikal di Teater Besar Taman
Ismail Marzuki, Jakarta.
Teater yang disuguhkan Joko
memang sarat dengan kritik
sosial, khususnya bagi moralitas
yang katanya dijunjung tinggi.
Beberapa celetukan dalam
Onrop! terdengar bak komedi
satir yang terjadi dalam negeri
ini.
"Kewajiban sebagai warga
negara adalah menyuarakan apa
yang tidak benar, nah saya
merasa beberapa tahun
belakangan ini kok Indonesia
tidak ada toleransi antar umat
beragama, rakyat, semua
menganggap dirinya paling
benar. Kekerasan sepertinya
menjadi nomor satu, orang
sayang dan cinta kok jadi tabu.
Rasanya saya ingin mengatakan,
'Hi guys, jaga saling menghargai
perbedaan.' Karena perbedaan
nggak bisa dihindarkan," katanya
menjelaskan.
Adegan dalam Onrop! adalah
bentuk eksplorasi seorang Joko
Anwar, sutradara yang kerap
melontarkan kritikannya lewat
jejaring sosial itu. Salah satunya,
ia bahkan menyelipkan adegan
yang terinspirasi dari insiden
salaman Tifatul dengan Michelle
Obama.
Pemilihan peran yang terlibat
dalam panggung Onrop! Musikal
juga tidak main-main. Tak peduli
bintang sekelas Ario Bayu, Nina
Tamam ataupun Sita Nursanti,
semuanya harus mengikuti
proses audisi. Pementasan ini
juga melibatkan Eko Supriyanto
sebagai koreografer dan Irv Nat
sebagai pelatih vokal.
"Teater itu membutuhkan talent
yang benar-benar bagus, karena
yang kita suguhkan adalah
performance dan nggak ada
tipuan kamera," ujar Joko
Anwar.
Namun, sutradara 'Pintu
Terlarang' ini belum bisa
memastikan apakah teater akan
jadi tren di negara ini. Baginya,
teater merupakan sebuah
alternatif hiburan yang harus
dikedepankan. (kd)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sesama METALHEADS wajib saling berbagi pengetahuan, berikan komentar kalian sebagai tambahan ilmu. Hellyeaach !!!

add to any

Share